Profil Desa Jati

Ketahui informasi secara rinci Desa Jati mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Jati

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Jati, Binangun, Cilacap. Mengupas tuntas potensi pertanian, UMKM lokal, serta strategi pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat desa di pesisir selatan Jawa Tengah untuk mewujudkan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

  • Kekuatan Ekonomi Ganda

    Desa Jati memiliki fondasi ekonomi yang kokoh dengan bertumpu pada dua sektor utama, yakni pertanian lahan basah (padi) dan potensi ekonomi dari sektor kelautan dan perikanan.

  • UMKM sebagai Motor Penggerak

    Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama industri rumahan seperti pengolahan makanan, menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang dinamis dan menyerap tenaga kerja.

  • Pembangunan Terstruktur

    Pemerintah Desa Jati secara aktif memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar seperti akses jalan dan layanan publik untuk membuka isolasi wilayah dan meningkatkan daya saing ekonomi desa.

Pasang Disini

Desa Jati, sebuah wilayah administratif di Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menunjukkan potret sebuah desa pesisir yang dinamis dengan basis ekonomi utama pada sektor pertanian. Berada di jalur strategis pesisir selatan Jawa, desa ini terus berupaya mengoptimalkan sumber daya alam dan manusianya untuk mencapai kesejahteraan dan kemandirian. Dengan total populasi 3.399 jiwa berdasarkan data tahun 2023, Desa Jati menjadi salah satu contoh nyata geliat pembangunan di tingkat desa yang fokus pada penguatan ekonomi lokal dan peningkatan kualitas hidup warganya.

Gambaran Umum dan Kondisi Geografis

Secara geografis, Desa Jati terletak di dataran rendah yang subur, menjadikannya lahan ideal untuk pengembangan pertanian, khususnya padi. Wilayah desa ini memiliki luas 29,1664 hektar yang terbagi ke dalam dua dusun utama, yakni Dusun Jati dan Dusun Dluwak (kini juga dikenal sebagai Dusun Sidomulyo). Secara administratif, pemerintahan desa yang saat ini dipimpin oleh Kepala Desa Aris Hartono (periode 2019-2025) membawahi 7 Rukun Warga (RW) dan 17 Rukun Tetangga (RT).

Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari garis pantai Samudra Hindia memberikan Desa Jati karakteristik unik, di mana budaya agraris berpadu dengan potensi ekonomi kelautan. Batas-batas wilayahnya meliputi:

  • Sebelah Utara
    Desa Karangturi
  • Sebelah Timur
    Desa Kepudang
  • Sebelah Selatan
    Desa Glempangpasir
  • Sebelah Barat
    Desa Pedasong

Kondisi ini menempatkan Desa Jati pada posisi penting dalam konektivitas antarwilayah di Kecamatan Binangun, sekaligus membuka peluang dan tantangan tersendiri dalam pengelolaan sumber daya.

Potensi Ekonomi: Tulang Punggung Kesejahteraan Masyarakat

Perekonomian Desa Jati ditopang oleh beberapa sektor kunci yang menjadi sumber utama pendapatan bagi sebagian besar penduduknya. Sinergi antara sektor-sektor ini membentuk sebuah ekosistem ekonomi lokal yang tangguh.

Sektor Pertanian sebagai Andalan Utama

Pertanian, khususnya budidaya padi sawah, merupakan tulang punggung ekonomi Desa Jati. Lahan persawahan yang luas dan subur, didukung oleh sistem irigasi yang relatif memadai, memungkinkan petani untuk melakukan penanaman secara rutin. Produktivitas hasil panen padi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga menjadi komoditas utama yang dijual ke pasar-pasar di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

Pemerintah desa dan kelompok tani setempat terus berupaya meningkatkan hasil produksi melalui penerapan teknik pertanian modern, pemilihan bibit unggul, serta pengelolaan hama terpadu. Tantangan seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga gabah menjadi perhatian serius yang terus dicarikan solusinya melalui program penyuluhan dan pendampingan.

Geliat UMKM dan Industri Rumahan

Di luar pertanian, denyut nadi ekonomi Desa Jati juga terasa kuat melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap tahun 2021, di Desa Jati terdapat setidaknya 1 minimarket, 25 toko/warung kelontong, dan 25 warung/kedai makanan. Angka ini menunjukkan tingginya aktivitas perdagangan skala kecil yang melayani kebutuhan harian masyarakat.

Selain itu, industri rumahan juga berkembang cukup baik. Berbagai produk olahan makanan, jajanan pasar, dan kerajinan tangan diproduksi oleh warga untuk menambah pendapatan keluarga. Keberadaan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) "Njati Makmur" diharapkan menjadi motor penggerak utama untuk memajukan UMKM ini. BUMDes memiliki peran strategis dalam memberikan akses permodalan, pelatihan manajemen, hingga bantuan pemasaran agar produk lokal Desa Jati memiliki daya saing yang lebih tinggi.

Potensi Sektor Perikanan dan Kelautan

Meskipun tidak berbatasan langsung dengan laut, kedekatan Desa Jati dengan desa-desa pesisir membuka peluang di sektor perikanan. Sebagian kecil penduduknya ada yang berprofesi sebagai nelayan atau terlibat dalam rantai pasok hasil laut, seperti perdagangan ikan segar maupun pengolahan ikan asin. Potensi ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut melalui kemitraan dengan desa tetangga atau pembentukan kelompok usaha bersama di bidang pengolahan hasil perikanan.

Pembangunan Infrastruktur dan Aksesibilitas

Peningkatan kualitas infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Jati. Pembangunan yang berkesinambungan merupakan kunci untuk membuka keterisolasian, memperlancar arus barang dan jasa, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Fokus pembangunan diarahkan pada:

  • Akses Jalan
    Perbaikan dan pemeliharaan jalan desa serta jalan usaha tani menjadi agenda rutin. Akses yang baik memastikan kelancaran distribusi hasil panen dari sawah ke pasar, yang pada akhirnya dapat menekan biaya transportasi dan meningkatkan keuntungan petani.
  • Layanan Dasar
    Desa Jati telah dilengkapi dengan fasilitas layanan dasar yang cukup memadai. Terdapat fasilitas pendidikan mulai dari Pos PAUD, TK, hingga sekolah dasar. Di sektor kesehatan, keberadaan Puskesmas Pembantu (Pustu) sangat vital untuk memberikan layanan kesehatan tingkat pertama bagi warga.
  • Fasilitas Publik
    Kantor desa yang representatif dan keberadaan mobil siaga desa menunjukkan komitmen pemerintah desa dalam memberikan pelayanan publik yang cepat dan efisien. Fasilitas ini sangat membantu warga dalam urusan administrasi maupun kondisi darurat.

Ketersediaan akses terhadap listrik dan jaringan telekomunikasi yang stabil juga terus diupayakan untuk mendukung transformasi digital di tingkat desa, baik untuk pendidikan, layanan pemerintah, maupun pemasaran produk UMKM secara online.

Kehidupan Sosial, Budaya, dan Pemerintahan

Kehidupan masyarakat Desa Jati sangat diwarnai oleh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Tradisi ini menjadi modal sosial yang kuat dalam setiap program pembangunan yang dijalankan. Kegiatan keagamaan dan budaya rutin dilaksanakan dan menjadi ajang silaturahmi antarwarga, memperkuat ikatan sosial yang telah terjalin.

Dari sisi pemerintahan, struktur yang jelas dari tingkat desa hingga RT memungkinkan penyampaian informasi dan koordinasi program berjalan efektif. Menurut laman resmi pemerintah desa, Desa Jati memiliki sejarah kepemimpinan yang panjang, menunjukkan adanya sistem pemerintahan yang telah mapan sejak lama. Kepemimpinan yang stabil dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa.

Tantangan dan Arah Pembangunan ke Depan

Seperti halnya desa-desa lain di Indonesia, Desa Jati menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk melompat lebih tinggi. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

  1. Regenerasi Petani
    Menurunnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian menjadi ancaman bagi keberlanjutan sektor andalan ini.
  2. Daya Saing Produk UMKM
    Persaingan dengan produk pabrikan menuntut UMKM lokal untuk terus berinovasi, baik dari segi kualitas, kemasan, maupun strategi pemasaran.
  3. Adaptasi Perubahan Iklim
    Ancaman kekeringan atau banjir akibat cuaca ekstrem dapat berdampak langsung pada hasil panen dan pendapatan petani.

Menghadapi tantangan tersebut, arah pembangunan Desa Jati ke depan difokuskan pada beberapa strategi. "Kami berkomitmen untuk terus mendorong kemandirian ekonomi desa dengan memperkuat BUMDes sebagai inkubator usaha lokal dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan," ujar seorang perwakilan pemerintah desa.

Program prioritas di masa depan mencakup digitalisasi UMKM, pengembangan pertanian cerdas yang lebih tahan terhadap perubahan iklim, serta penjajakan potensi agrowisata berbasis persawahan. Dengan pengelolaan yang profesional dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, Desa Jati memiliki prospek cerah untuk menjadi desa yang maju, sejahtera, dan mandiri di Kabupaten Cilacap.